Dalam menghadapi era teknologi banyak tantangan bisnis baru dan berbeda yang dialami oleh para startup setiap tahunnya. Tentu saja, dengan perkembanagn teknologi yang semakin canggih akan membawa perubahan yang cukup menantang kreativitas CEO dan manajemen dalam meningkatkan bisnis yang kompetifif dibanding sebelumnya. Untuk itu Kemenperin bekerjasama dengan Inkubator Bisnis IKITAS akan menyelenggarakan kegiatan training For CEO startup- How to scale Up Your Start up dengan materi:
FUNDAMENTAL STARTUP
DESIGN THINGKING, LEAN STARTUP dan AGILE
How to scale up your Startup
BUSINESS PLAN dan BMC
FUND RAISING
DIGITAL MARKETING
Succes Founder Story
Yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Rabu- Jumat
Tanggal:4-6 Maret 2020
Lokasi: Hotel Grand Edge Semarang
syarat dan ketentuan
)* Hanya untuk CEO, CMO or CTO )* bersedia mengikuti workshop sampai 3 hari )* wajib membawa laptop )* tidak disediakan penginapan untuk peserta
Berdasarkan Hasil Seleksi yang diadakan oleh panitia, berikut kami sampaikan calon peserta yang dinyatakan lolos untuk mengikuti kegiatan Sertifikasi Kompetensi SDM Ekonomi Kreatif Skema Barista. Selamat untuk peserta terpilih, daftar nama adalah sebagai berikut:
Amirul
Umam
Henry Bagaskara Samiaji
Arif tahta rizqi
Wahono
Rifani Zuniyanto
Ali Subkhan
Heri Santoso
muhammad tamlikho
Muhammad marzuki
Diana Magfur Anam
Nasrul Ulum
Irfan rifky faozi
Muhammad Rizal Wahyu
Kurniawan
Adi siswanto
Moh. Faiz Amin
danang mursid prasetyo
Ah. Salam
Rudi gunawan
Joko sutowo
Asadullah Al Asyari
Amrul hanif
Adi sri aji
agus purwanto
Aldo agustian
M fachrurozi
Ferdi Bimo Ardianto
Ferdian deny kurniawan
NAZAR AMIRULLOH
Gusti Pandan Wangi
Rifki ahid jumaedi
M fachrurozi
Bonar Wahyu Prakarsa
Sutopo
Afif Rikza Virdayat
Hendra susanto
Moh Masluri
Naelul Muna
Burhanuddin,S.Ak
Khikmah nurul hidayah
Anabel Tania Afifah
Hendri Budiyanto
Megi Prakoso
Agus prastyo
TAMARISKA FEBRI KRISTIANA
Ragil Wahyu Alex Sandra
Danto prayitno
ASNA SHOBIRIN AL AFIF
Moch Dicky Sulistyawan
Faishal Aushafi, S.Ag
Hartono
Basuki Rahmad
Muhammad Alex Setiawan
Roni saefudin
Informasi Lanjut:
Peserta wajib mengisi dan mengirimkan surat pernyataan berupa scan dikirim ke ikitaseo@gmail.com paling lambat jumat, 23 agustus 2019 pukul 23.59
50 peserta pengirim pertama akan ditetapkan sebagai peserta dan lainnya menunggu waiting list
keputusan panitia tidak bisa diganngu gugat
Alat sertifikasi disediakan oleh panitia, akan lebih baik jika peserta juga bisa menyediakan sendiri
saat sertifikasi peserta diwajibkan memakai celana gelap dan batik
Tambahan
Lokasi Sertifikasi: Hotel Safin pati
Jam mulai : 29 agustus 2019 pukul 11.00 – 30 agustus 2019 pukul 12.00
Smartlight merupakan produk baru dari start up Inkubator IKITAS yang sangat bermanfaat. Kelebihan dari produk ini adalah tidak menggunakan energi listrik PLN, melainkan menggunakan energi air
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Salah satu elemen terpenting dalam bisnis rintisan usaha (startup) di Indonesia bahkan dunia adalah lembaga inkubator. Hal itu dikatakan Bambang Supradono selaku General Manager Inkubator Bisnis Kreasi dan Inovasi Telematika Semarang (Ikitas).
Inkubator adalah suatu lembaga yang menginisiasi suatu produk. Fungsi inkubator adalah mendampingi ide atau prototype produk seseorang hingga jadi. “Nah tugas kami adalah mendampingi hingga produk itu bisa selesai. Prosesnya mulai dari prealfa, jadi alfa, jadi beta hingga produk rilis,” kata Bambang, pekan lalu.
Berdirinya Ikitas diinisiasi Mustafa, pelaku startup yang punya produk software edukasi. Kunjungan ke Bandung Digital Valley begitu membekas dan membuat Mustafa membuat hal serupa di Semarang. Sebagai mentor, posisinya hanya memfasilitasi tenant (pengusaha startup). Pihaknya akan tanya ke tenant butuh pendampingan apa saja. Misalnya butuh komputer, ruangan hingga pendampingan bisnis untuk dilempar ke pasar.
Untuk melakukan inkubasi, ia bekerjasama dengan mentor dari luar. “Ibaratnya, Ide itu seperti bayi prematur dimasukkan inkubator agar bisa survive,” katanya.
Sejak berdiri pada 2013 lembaganya mendapat respons dari Disperindag Jateng hingga memfasilitasi pelatihan skill. Pada 2014, Pemprov Jateng memberi ruangan untuk program inkubator. Ia pun mengajak beberapa perusahaan startup untuk mengembangkan usaha. Lembaganya pun semakin berkembang hingga bantuan dari Kementerian Perindustrian senilai Rp 1,1 miliar berupa komputer berspek tinggi.
Pada awalnya, perusahaan startup yang bergabung memang animasi. Kegiatan tersebut diapresiasi dari pemerintah. Melihat progres bagus, Ikitas kembali diberi bantuan Rp 3,2 miliar pada 2015 berupa peralatan. “Kami jadi embrio techno park bersama beberapa kota lain. Sebuah tempat untuk sistem inkubasi. Seperti India yang menjamin tenaga terampil IT untuk Silicon Valley,” katanya.
Bambang mengatakan Kementerian Perindustrian berjanji akan membangun techno park dan Pemerintah Provinsi Jateng menyediakan lahan. “Kami berharap itu segera terwujud,” katanya. (tribunjateng/cetak)
Komentar Terbaru